Ini Mitos-mitos Sesat Seputar Air Es

Suka Resep Ini? Share Yuk!


banyak pantangan minum air es, betulkah semua itu?

Minum air es banyak dipantang terutama bagi wanita. Minum air es dianggap membuat perut gendut, membuat janin membesar, membuat ASI dingin sehingga bayi flu, bahkan menyebabkan kista. Minum air es saat olahraga juga dianggap berbahaya. Betulkah itu semua?



1. Minum Air Es membuat Perut Buncit dan Badan Gemuk

Banyak orang yang takut minum air es karena khawatir perut jadi buncit dan badan jadi gemuk. Menurut dr. Michael Triangko Sp.KO, staf pengajar di Prodi Ilmu Kedokteraan Olahraga FKUI, sebagaimana dikutip intisari online,  mitos ini muncul dari pengalaman mereka yang minum air es ketika makan makanan berlemak. Suhu dingin dapat menyebabkan lemak membeku di sela-sela gigi dan menimbulkan rasa yang tidak enak di bagian rongga mulut.

Mereka yang minum air es juga lalu mengganti teh hangat sebagai teman pada saat makan, padahal ada yang terlewatkan yaitu suhu di dalam tubuh kita lebih tinggi daripada di permukaan kulit. Hal ini pun menyebabkan semua makanan berlemak akan terlarut saat masuk ke dalam sistem pencernaan. Bagaimana pun juga, lemak tetap akan masuk ke dalam usus dan diserap oleh tubuh.

Dengan begitu, minum air es dapat membuat gemuk adalah tidak benar. Minuman apa saja yang kita minum tidak menjadi masalah. Yang terpenting adalah porsi makanan berlemak yang kita konsumsi agar terhindar pula dari masalah obesitas

2. Ibu Hamil yang Minum Air Es bisa Membuat Janin Kegemukan
Perubahan hormon pada ibu hamil membuat suhu tubuh tinggi. Akibatnya ibu hamil selalu merasa gerah dan ingin minum air es. Tapi kebanyakan ibu hamil dilarang minum air es  lantaran takut bayi yang di dalam kandungan besar dan mengakibatkan ibu sulit melahirkan.

Padahal ternyata, minum air dingin (es) tidak ada hubungannya dengan ukuran bayi dan sulit melahirkan, Bu! Ibu hamil boleh saja meminum air dingin, namun dianjurkan untuk tidak terlalu sering. Karena mengonsumsi air dingin membuat tubuh harus lebih banyak membakar lemak atau kalori. Hal ini mengakibatkan suhu tubuh naik saat mencerna air dingin. Sehingga ibu hamil akan kekurangan kalori dan mudah merasa lelah.

Fakta lain menunjukkan, umumnya ibu hamil amat doyan minum air dingin dengan campuran sirup manis. Ini yang harus dihindari, sebab ibu hamil yang terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman manis bisa mengakibatkan penyakit diabetes. Selain itu, gula yang dikonsumsi juga membuat ukuran bayi membesar dan bisa menyulitkan ibu saat melahirkan normal.

Kondisi ini terjadi karena saat kadar gula dalam darah ibu bertambah, maka secara otomatis bayi pun akan mendapatkan tambahan kadar gula. Kelebihan gula ini akan membuat bayi lahir dengan bobot yang besar. Jadi bukan air dingin yang membuat bayimu jadi besar ya, Bu, karena cairan berlebih dalam tubuh akan dikeluarkan dalam bentuk keringat dan urin.

Bagi ibu yang memiliki riwayat penyakit diabetes sebaiknya mengatur pola makan dan menghindari minum air dingin yang manis. Agar tidak menaikkan kadar gula dalam darah dan menghindari bayi lahir dengan bobot tubuh yang besar. Maka, sangat penting bagi ibu hamil untuk selalu mengontrol kadar gula darahnya selama hamil dan setelah bayi dilahirkan juga harus dipastikan kadar gula darah bayi tetap stabil tidak terlalu rendah atau tinggi.

3. Ibu Menyusui yang Minum Air Es bisa Membuat Bayi Flu karena ASI jadi Dingin
Anggapan yang beredar di masyarakat ketika ibu menyusui minum es maka akan menyebabkan masalah kesehatan bagi bayi yaitu apabila Ibu yang menyusui minum es akan membuat bayi menjadi flu. Padahal taukah anda bahwa minum es tidak memiliki hubungan sama sekali sebagai pemicu flu bagi bayi. Meskipun anda minum es atau makan es cream, kondisi  tubuh anda tidak akan berubah drastis karena pada dasarnya suhu di dalam tubuh lebih panas daripada di kulit sehingga air es. Sehingga ASI yang diberikan kepada anak anda tidak menjadi dingin.

ASI yang diberikan pada bayi meskipun ibu mengkonsumsi es akan tetap hangat. Hal ini tidak memiliki hubungan sama sekali dengan mengkonsumsi minuman dan makanan yang dingin. Salah satu yang harus diperhatikan bahwa selama makanan yang bergizi ibu tidak perlu khawatir.


4. Minum Air Es saat Haid Menyebabkan Kista
Banyak wanita yang masih menganggap bahwa minum es saat menstruasi bisa menyebabkan haid terhambat. Haid yang terhambat karena minum es tersebut diduga bisa menyebabkan kista dalam waktu lima tahun ke depan. Benarkah seperti itu?

Kolonel Dr Frits Max Rumintjap, SpOG(K), sebagaimana dikutip wolipop.com, menuturkan minum es ketika haid bisa menghambat darah kotor yang keluar itu salah. "Minum es nggak benar, nggak ngaruh ah, itu nggak ngaruh, nggak ada kaitannya, es itu nggak bagus buat daya tahan tubuh saja, kena kerongkongan, masuk angin, sakit," jelas dokter Frits

Hal itu juga diperkuat oleh dokter kandungan, Dr Prima Progestian, SpOG,CH,CHt. "Sebenarnya nggak benar. Mitos itu nggak ada hubungannya secara langsung," tutur Prima yang menjadi dokter spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saat diwawancara wolipop.

Begitu pula dengan kabar yang mengatakan bahwa banyak minum soda akan memperlancar menstruasi. Dokter Frits mengatakan, minum soda sebenarnya hanya untuk menyegarkan tubuh tidak mempengaruhi masa menstruasi wanita. Oleh karena itu ia menyarankan agar minum soda secukupnya saja tidak perlu berlebihan.

"Mekanisme soda itu mempengaruhi fungsi dalam tubuh, kalau dibilang minum soda supaya lancar sebenarnya nggak, artinya soda secara umum dia me-refresh tubuh," terang pria yang juga menjabat sebagai Kasubdin Pelayanan Kesehatan Mabes TNI AU itu.

5. Minum Air Es saat Olahraga bisa Menyebabkan Sakit Jantung

Lalu, benarkah minum air es setelah berolahraga itu berbahaya? Sampai saat ini belum ditemukan kasus medis akibat minum air es setelah berolahraga. Walaupun begitu, satu studi yang dipublikasikan di jurnal Physiology and Behaviour menyebutkan bahwa air es (kira-kira bersuhu 5oC) justru lebih sedikit dikonsumsi dibanding air dingin (15oC). Alasannya, air es yang bersuhu 5oC menghilangkan rasa haus lebih cepat dibanding air dingin (yang suhunya lebih tinggi 10oC dibandingkan air es). Akibatnya adalah, tanpa sadar, orang akan minum lebih sedikit air. Padahal, minum air setelah olahraga justru harus dimaksimalkan untuk membayar “hutang” air Anda saat berolahraga.

Tapi air dingin bisa menjadi minuman yang baik saat bersepeda. Riset yang dipublikasikan di jurnal Experimental Physiology menyebutkan, konsumsi air dingin justru meningkatkan waktu bersepeda hingga 11% dibandingkan konsumsi air hangat. Konsumsi air dingin saat berolahraga, selain meningkatkan volume air yang dikonsumsi, juga menurunkan suhu tubuh yang naik saat berolahraga. Efeknya, denyut jantung lebih rendah dan teratur, serta tubuh terasa lebih bugar lebih lama.

Pada akhirnya, yang penting adalah Anda tetap terhidrasi optimal selama dan setelah berolahraga. Jadi, tidak perlu takut terhadap air dingin, karena tidak terbukti membahayakan kesehatan. Namun, hindari meminum air yang terlalu dingin agar kebutuhan cairan Anda tercukupi secara optimal.



Suka Tips Ini? Share Yuk!